Dapur Srikandi


Dengan label untuk masing2 varian memudahkan pelanggan untuk menentukan pilihan rasa.

Bisa jadi hari ini ingin coba teri kemangi, besok ayam suwir. Atau tetap dengan teri kemangi karena belum dapat melupakan kenikmatan rasanya.

Pilihan di tangan Anda :)

Untuk pemesanan, KLIK link berikut:

bit.ly/PesanNasiBakarDS

Terbuat dari bahan2 alami, tanpa MSG, tanpa pengawet, disiapkan dengan sepenuh hati.

Tersedia 3 varian rasa:
- teri kemangi
- ayam suwir
- tongkol suwir pedas

Ekstra oseng tempe dan kacang panjang + sambal Dapur Srikandi.

Bisa request untuk varian rasa khusus.

Info lebih lengkap, klik link berikut:

bit.ly/PesanNasiBakarDS

Dengan bahan dasar daging dan lemak sapi, diolah dengan rempah istimewa, membuat Sate Lilit ala Dapur Srikandi menjadi hidangan praktis dan spesial yang dapat Anda nikmati sekeluarga. 

Cocok bagi Anda yang sedang menjalani pola hidup Ketogenik. 

Untuk pemesanan, silakan hubungi Nur via WA 087-8888-524-74

Selamat menikmati :D




Dengan bahan dasar daging dan lemak sapi, diolah dengan rempah istimewa, membuat Sate Lilit ala Dapur Srikandi menjadi hidangan praktis dan spesial yang dapat Anda nikmati sekeluarga. 

Cocok bagi Anda yang sedang menjalani pola hidup Ketogenik. 

Untuk pemesanan, silakan hubungi Nur via WA 087-8888-524-74

Selamat menikmati :D



Inspirasi penyajian: 




Bersama founder Ketofastosis, Mas Tyo
Hari ini, saya berterima kasih kepada suhu Nur Agus Prasetyo atau Mas Tyo atas sharing luar biasanya di acara Seminar Ketofastosis yang diadakan di Viky Sianipar Music Center, Manggarai, Jakarta. Tidak bisa dipungkiri bahwa rangkaian acara seminar yang berfokus kepada mengenali karakter sel kanker dan mengapa pola hidup ketofastosis bisa membantu para pengidap kanker lebih survive yang dihadiri lebih dari 200 peserta ini betul2 memberikan saya begitu banyak informasi terkait kesehatan yang sangat berharga.

Bila kita ingin mengatasi sebuah persoalan, tentu kita perlu mengenali apa yang menjadi penyebab dari persoalan tersebut. Setelah mengetahui asal-muasal penyebabnya, di sanalah kita dapat mengetahui solusinya. 

Hal itulah yang dibuka habis2an oleh Mas Tyo di seminar kali ini. Bagi yang tidak terbiasa mendengar istilah2 biomolekular (termasuk saya… 😅), akan sedikit sulit membayangkan alur yang terjadi di dalam metabolisme sel sehat maupun sel kanker di dalam tubuh. Namun seiring berjalannya waktu, ketika Mas Tyo mulai menyederhanakan bahasanya dengan yang lebih bisa dipahami umum (saya maksudnya… 😁), akhirnya saya mendapatkan sebuah kesimpulan yang semakin menguatkan apa yang telah saya pahami sebelumnya. 

Bahwa pada intinya, sel kanker hanya dapat tumbuh di dalam suasana sel yang cenderung asam (acid) akibat proses metabolisme anaerob yang terjadi terus-menerus dan tak terkendali. Dan bahan bakar dari semua jenis kanker adalah GULA. Ya, GULA yang diperoleh dari apa yang kita makan sehari-hari, terutama KARBOHIDRAT. 

Maka bila Anda memiliki kerabat yang sedang mencari solusi untuk dapat membantu bertahan hidup dari sel kanker atau tumor yang mulai tumbuh di dalam dirinya, pola hidup KETOFASTOSIS dapat menjadi salah satu pilihan di antara berbagai pilihan yang lainnya seperti biopsi, radiasi, kemoterapi, dan lain sebagainya. 

Hal itu diperkuat dengan testimoni2 yang disampaikan oleh beberapa narasumber yang dihadirkan oleh panitia sebelum Mas Tyo naik ke atas panggung. Seperti Ibu Tina dengan kanker payudaranya, Mas Jaya dengan kanker di bawah perut yang kemudian bermetastasis ke sekitar ginjal dan telah menjalani 53 kali kemoterapi, Mas Andrew dengan kanker di lubang hidung kanan, lalu Pak Sahat yang divonis mengalami kanker pita suara dan hanya dapat dikemo satu kali saja. 

Para pejuang kanker yang terbantu dengan pola hidup Ketofastosis
Keempat narasumber itu berkesaksian bahwa mereka mendapatkan hasil yang menggembirakan setelah memilih menjalani pola hidup ketofastosis. Sel kanker yang ada di dalam tubuh mereka memang masih ada, namun kondisi yang terbentuk setelah menjalani ketofastosis membuat mereka dapat beraktivitas sebagaimana biasa, sel-sel kankernya mengecil dan mereka mengalami kepulihan secara fisik dan mental dari kanker yang mereka alami.  

Di ujung pemaparannya, Mas Tyo menarik kesimpulan bahwa dalam membantu penderita kanker, ada tiga hal yang perlu dilakukan:
1. Puasa: untuk mengurangi kadar gula di dalam tubuh
2. Pembatasan asupan kalori dari gula dan karbohidrat
3. Olahraga, khususnya yang membentuk massa otot agar membentuk suasana kompetisi menggunakan glukosa di dalam tubuh, karena cara sel otot membelah memiliki karakter yang sama dengan cara sel kanker membelah 

Hadir bersama kakak dan sepupu di acara ini, membuat kami kembali mengenang salah satu tante kami yang meninggal karena kanker payudara beberapa tahun yang lalu. Andai informasi mengenai pola hidup Ketofastosis dan Kangen Water sudah kami miliki pada saat itu, mungkin saat ini suasananya akan berbeda. 

Yap, masa lalu biarlah menjadi kenangan dan pengalaman. Dan sungguh kami bersyukur bahwa informasi kesehatan seputar karakter sel kanker dan cara mengatasinya sudah kami miliki pada hari ini, melengkapi berbagai informasi yang kami miliki sebelumnya. Semoga dapat membantu menjaga tubuh ini sebagai kendaraan jiwa dan sarana bagi kita untuk berkarya dan bermanfaat bagi sesama. Aamiin. 

Ingin berbincang2 lebih jauh seputar kaitan sel kanker dan bagaimana pola hidup ketofastosis bisa membantu, silakan japri kami via email atau inbox di Fanpage ya. Kita bisa mengatur jadwal untuk janji temu. Karena semakin banyak yang mendapatkan informasi ini, semoga semakin banyak pula yang dapat meningkatkan kualitas kesehatannya bahkan terselamatkan jiwanya. 

Sharing is caring. Sekali lagi terima kasih, Mas Tyo dan para Ketowarrior yang telah mengadakan seminar hari ini. You are amazing 😃🙏👍

Menu makan siang: 'nasi' shirataki goreng, sate kikil
dan sambal terasi

Snack sore: siomay dan potongan keju



SaveSave

Basil (ocimum baslicum), rempah yang sangat mirip dengan daun kemangi, tetapi daunnya lebih besar dan tebal namun memiliki aroma yang lebih kuat.

Karena di rumah kami memiliki lumayan banyak tanaman basil merah dan hijau, maka kami dapat membuat aneka olahan yang berbahan daun yang kerap disebut sebagai ‘kemangi bule’ tersebut, seperti saos pesto yang dapat digunakan untuk campuran salad atau spageti. Bagi saya yang terbiasa dengan citarasa masakan Indonesia, rasa saos pesto terasa masih asing karena tidak terbiasa di lidah, namun rasanya tetap asyik untuk dinikmati.

Daun basil segar dapat disimpan melalui cara membungkusnya dengan serbet yang lembab di lemari pendingin untuk menjaga kesegarannya.

Selain basil segar, di pasaran daun basil juga tersedia dalam bentuk yang sudah dikeringkan, yang bisa disimpan di dalam wadah tertutup dan kedap udara, di tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung.

Menjalani pola hidup ketogenik, membuat kami sering membuat kaldu ayam yang bisa kami konsumsi kapan saja dan bisa disimpan di dalam freezer dalam beberapa wadah tertutup dan tahan untuk beberapa minggu. 

Dan kaldu ayam sangat cocok untuk diminum pada kondisi cuaca yang sering sekali hujan seperti saat ini. Apalagi ketika kita sedang mengalami yang namanya flu, cocok sekali untuk menghangatkan, menyehatkan serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Ada empat jenis kaldu yang populer: kaldu ayam, kaldu ikan, kaldu sapi dan kaldu sayuran yang bisa dipakai untuk aneka masakan supaya rasanya menjadi lebih gurih, nikmat dan juga memperkuat citarasanya. 

Untuk membuat kaldu ayam, kami membeli tulang-tulangan ayam di pasar. Lalu saya memasukkan tulang ayam tersebut ke dalam panci yang lumayan besar dan dimasak dengan api kecil selama satu sampai dua jam agar rasa kaldunya terasa lebih enak. Dan supaya kaldu tidak terasa amis, saya menambahkan aneka bumbu seperti bawang bombay, daun bawang, daun seledri dan jahe. Untuk rasa asinnya, kami menaburkan garam himalaya saat akan dikonsumsi dalam keadaan panas.


Asyik kan? Selamat mencoba ya :-)